Dewan dan Pemkab Wajo Sepakat Jembatan Gantung Gunakan Rangka Baja

Kunjungan Dewan dan Pemkab Wajo di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


SUARAREALITA.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo melakukan kunjungan konsultasi di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendapatkan referensi terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan jalan di wilayah Kabupaten Wajo.

Selain itu, rombongan Ketua DPRD Kabupaten Wajo, HM Yunus Panaungi bersama rombongan Wakil Bupati Wajo H Amran SE itu, juga melakukan kunjungan ke PT Transteel Nusa Gemilang untuk mendapatkan referensi terkait produk besi baja yang digunakan pembangunan jembatan.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Wajo HM Yunus Panaungi, pembuatan jembatan yang menggunakan rangka baja sangat efesien dan terbilang murah serta tidak membutuhkan proses waktu lama dalam pengerjaannya. Kata HM Yunus Pananungi sekitar 100 jembatan gantung yang dibangun hanya bisa di akses kendaraan roda dua sementara rangka baja tipe C bisa di akses kendaraan roda Empat.

"Ini efektif jika dibandingkan dengan bahan yang digunakan pada jembatan gantung di sejumlah wilayah Kabupaten Wajo. Rangka baja tipe C bisa dilalui kendaraan roda Empat karena lebarnya 3 meter jika tipe B lebar 5 meter dan jika tipe A itu lebarnya 6 meter jadi bisa berpapasan kendaraan roda Empat, tetapi yang kita butuhkan di Kabupaten Wajo itu hanya tipe C," terangnya.


Kunjungan Dewan dan Pemkab Wajo di PT Transteel Nusa Gemilang Depok

Dalam kunjungan tersebut, Dewan dan Pemkab Wajo sepakat akan menggunakan rangka baja untuk pembangunan jembatan, dan pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan dan Pokok 2019 mendatang akan memproriotaskan pembangunan pada 3 jembatan di wilayah Kabupaten Wajo.

Tiga jembatan yang akan menjadi prioritas kita pada pembahasan anggaran APBD perubahan dan pokok 2020, yakni jembatan Jl 45 Sengkang yang menghubungkan antara Kecamatan Sabbangparu-Kecamatan Tempe.

Jembatan di Wiringpalennae Kecamatan Tempe yang menghubungkan Desa Pasaka-Benteng Lompo. Dan jembatan Ketiga yang ada di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu, jembatan ini sepanjang 40 meter pondasi sudah jadi sisa dipasangkan rangka baja.

Lanjut HM Yunus Pananungi mengatakan, memang ketertarikan Dewan dan Pemkab pada produk rangka baja, karena mudah pemasangannya dan prosesnya cepat, kalau panjang 60 meter dan lebar 3 meter itu jangka waktu pelaksanaan hanya 45 hari berbeda dengan sebelumnya prosesnya sangat lama.

Kunjungan Dewan dan Pemkab Wajo di PT Transteel Nusa Gemilang Depok

Selain itu, kata HM Yunus Panaungi pemeliharaan jembatan gantung juga cukup rumit dan setiap tahun kita keluarkan Rp150 juta sampai Rp200 juta setiap tahunnya, kalau jembatan rangka baja bisa bertahan sampai 20 tahun.

"Kemudian beban bentangan muatan 60 meter tanpa pilar tengah bisa mencapai 100 ton dan sudah ada 2 kabupaten menggunakan jembatan gantung rangka baja yakni Kabupaten Pinrang dan Luwu," terang pria berakronim YP itu.

Laporan: Humas DPRD Kabupaten Wajo