SOPPENG, SUARAREALITA.COM-Ibarat Pepatah Sudah Jatuh Ketimpa Tangga hal itu yang dirasakan oleh Petani Cengkeh, khususnya Petani Cengkeh di Gellenge Desa Bulue Kecamatan Marioriawa Pasalnya Selain Haraga murah juga menjamur akibat Intensitas Curah hujan yang tinggi beberapa Pekan terakhir.
Upe (35) salah satu warga Gellenge mengutarakan bahwa jika hujan terus begini maka kami akan merugi pasalnya jika Cengkeh tidak kena trik matahari akan menjamur jika sudah menjamur harganya akan lebih murah jelasnya.
"Saat terjadi hujan, petani harus pintar-pintar memanfaatkan sinar matahari. Sebab buah cengkeh yang sudah panen saat dijemur, bila terkena air maka hasilnya tidak bagus. Artinya, hasil panen cengkeh tidak terjamin mutunya"kata Upe Senin (13/07/2020).
Terpisah Uka yang juga merupakan Petani Cengkeh ikut mengeluh pasalnya selain harga Cengkeh murah buahnya juga tidak terlalu banyak, dirinya mengaku jika ia hanya memberikan cengkehnya pada warga denga syarat bagi dua hasil petiknya karena kalau tidak begitu sulit untuk mendapatkan buruh untuk petik cengkeh karena harga Cengkeh kering sekarang hanya Rp 59.000 perkilonya.
Lanjut Uka Persoalannya kami sulit untuk mengeringkan Cengkeh karena hujan hampir tiap hari.
Jika Cengkeh menjamur itu harganya biasa lebih murah hanya disekitaran 15 ribu sampai 20 ribu perkilonya, sementara perongkosang nya sama yakni untuk gaji Petik Cengkeh 4.000 perkilonya bahkan ada yang Rp 5.000 kata Uka.
"Coba mi hitung pak Jika Cengkeh mentah rata rata 6 liter baru bisa menghasilkan 1 kg cengkeh kering Untung untung kalau tidak menjamur maka kita akan bisa menyimpannya tunggu sampai harganya naik baru di jual,kalau yang menjamur harganya tidak akan mahal" Jelas Uka (ono)