PARE PARE, SAR.COM-Sebagai bentuk perayaan semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 80 tahun 2025 Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare menggelar lomba gerak jalan.
Kegiatan itu berlangsung dan dipusatkan di Jalan Mattirotasi, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat.
Sebanyak 63 kelompok barisan yang ikut memeriahkan lomba gerak jalan itu dengan semangat kemerdekaan dari berbagai grup dan instansi pemerintah, Jumat (15/08/2025) malam.
Barisan yang paling dinanti dan ditunggu oleh penonton adalah barisan waria (Bencong. Red) yang ikut memeriahkan lomba gerak jalan itu.
Namun, barisan Bencong ini dibubarkan oleh Satpol PP dengan menghalau barisan dan meminta untuk tidak ikut dalam gerak jalan.
Kekecewaan masyarakat yang ikut menonton karena barisan Bencong dibubarkan oleh Satpol PP, karena barisan itu yang ditunggu untuk menghibur.
Pengurus Iwarpa, Ocha menyampaikan kekecewaan karena dibubarkan oleh Satpol PP Parepare.
Menurutnya, Barisan Bencon dibubarkan karena adanya larangan dari Walikota Parepare dan tidak adanya nomor urut barisan yang diberikan oleh panitia pelaksana.
“Kami datang ke Kantor Dinas menemui panitia untuk mendaftar dan meminta nomor urut peserta. Tapi pihak panitia terkesan menolak dan tidak memberikan nomor urut dengan alasan adanya larangan dari Walikota Parepare,” jelas Ocha yang ditemui di Tonrangeng, Sabtu (16/08/1/2025).
Dia mengaku, jika dirinya bersama rekannya sudah memenuhi semua persyaratan yang diberikan oleh panitia.
“Waktu pertama kali kami datang, kami dijanji untuk menunggu dua hari. Namun setelah kami datang sesuai janjinya, justru panitia menyampaikan bahwa kouta nya sudah habis,” katanya.
“Walaupun kami dilarang dan tidak diberikan nomor urut peserta, tapi kami tetap paksakan untuk tetap ikut, karena persiapan kami sudah full dan memenuhi persyaratan dari panitia. Kami hadir bukan mengejar juara tapi semata-mata kami hadir untuk menghibur masyarakat,” tambahnya.
Dia berharap, Kedepannya pihak pemerintah tidak menzolimi dan mendiskriminasi kelompok waria, apalagi ini momen kemerdekaan.
“Kami juga meminta penjelasan dari Walikota Parepare alasan penolakan barisan kami pada lomba gerak jalan,” Tutupnya. (*)