Babinsa desa Bulue Serma,Jaliluddin dan Babimkabtimas Bulue Aiptu Ibrahim ikut bergotong royong Pengecoran Jembatan Datae

SOPPENG, SAR.COM-Babinsa desa Bulue Serma.Jaliluddin Bersama Babinkantibmas Aiptu.Ibrahim serta kades Bulue Abdul Majid,SE berbaur dengan Masyarakat dalam kegiatan Gotong royong Pengecoran Jembatan Datae pada Minggu (05/06/2025).

Ketiganya bukan hanya datang saja memantau,atau memerintah tapi mereka ikut bekerja dengan masyarakat tanpa sekat.

Diketahui sebelumnya setelah masyarakat Datae desa Bulue,kecamatan Marioriawa kabupaten Soppeng menantikan Pembanguna jembatan baik dari Pemerintah desa maupun dari Pemerintah kabupaten Soppeng tidak kunjung datang dan tanpa kepastian kapan akan dibangun.

Akhirnya masyarakat Datae berinisiatif membangun jembatan tanpa bantuan dana dari pemerintah,dengan semangat gotong royong yang tinggi mereka membangun jembatan dengan dana swadaya masyarakat dan nantuan donasi.

Abubakar warga Datae mengetakan ,diam dan menunggu bukan Solusi daripada menunggu tanpa kejelasan kami masyarakat Datae berinisiatif untuk membangun jembatan dengan dana swadaya,dan Alhamdulillah setelah pembangunan jembatan berjalan sejumlah bantuan mengalir ,mulai dari sumbangan berupa uang dan semen ujar Abubakar.

"Sekarang ini sudah tahap pengecoran setelah 12 hari kita bergotong royong,semua warga Datae terlibat dalam kegiatan gotong royong mulai dari anak muda orang tua bahkan emak emak pun ikut ambil andil mulai dari persiapan konsumsi mengumpul pasir bahkan para emak emak ikut mengangkat batu seolah tidak mau kalah dengan bapak bapak"ujar Abu.

Lanjut Abu kepada semua yang terlibat dalam kegiatan pembangunan jembatan saya peribadi dan mewakili warga Datae berterimahkasi yang tak terhingga,saya yakin dan percaya tanpa sumbansi kalian semua kegitan pembangunan jembatan Datae tidak akan dapat terlaksana kata,Lababu sapaan akrab Abubakar.
Kepala Desa Bulue,Abdul Majid,SE menjelaskan bahwa pihaknya tidak dapat menggunakan Dana Desa untuk pembangunan jembatan tersebut. Alasannya, jembatan itu merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Soppeng,bukan kewenangan desa.Dana Desa tidak bisa dipakai untuk membangun jembatan ini, karena statusnya milik pemerintah daerah.

Kades menambahkan, kondisi ini membuat masyarakat berada dalam posisi serba sulit. Di satu sisi, jembatan adalah kebutuhan vital yang tidak bisa ditunda.

Lanjut Majid Bagi masyarakat Datae, jembatan ini bukan hanya sekadar sarana penyeberangan, melainkan urat nadi kehidupan mereka. 

Melalui jembatan tersebut, hasil pertanian dibawa keluar desa untuk dijual, anak-anak berangkat sekolah,hingga aktivitas sosial lainnya dilakukan tuturnya.

Saya selaku pemerintah desa bulue sangat mengapreseasi warga kampung Datae yang punya semangat gotong royong luar biasa tutup Majid.

Sekedar diketahui kegiatan gotong royong pengecoran jembatan datae tergabung dalam tiga RK,yakni Datae,Lejja dan Gellenge,serta dari rombongan Polhut BKSDA yang dipimpin langsung oleh kepala Sektor Polhut TWA Lejja Andi Ahmad,SH.(ton)